Pemilihan Umum 2009 kali ini memang berjalan damai, tetapi carut marut dalam pelaksanaannya. Juga seperti yang sudah-sudah bahwa efek yang ditimbulkan pemilu membuat sebagian kontestan (caleg) berakhir pilu (sangat menyedihkan).
Bahkan seorang caleg wanita dari Bali, terpaksa berkorban dengan nyawanya ketika mendapatkan kenyataan bahwa dirinya tidak terpilih menjadi wakil rakyat dalam pemilihan tersebut. Jantungnya terhenti seketika, saat mendengar hasil perhitungan perolehan suara pemilu diumumkan.
Di daerah lain juga terjadi hal yang tidak kalah memilukan, karena dirinya tidak terpilih dalam pemilu, sumbangan berupa material untuk pembangunan masjid ia tarik kembali, dengan alasan bahwa jamaah masjid yang mendapatkan sumbangan dari caleg tersebut (dirinya) tidak ada yang memilihnya. Dalam masalah ini bukan hanya calegnya saja yang pilu tetapi juga warga dimana masjid tersebut berdiri, yang seharusnya akan selesai pembangunannya, dengan peristiwa tersebut akhirnya tertunda.
Yang lain karena tidak terpilih sebagai caleg sebuah sekolah madarasah miliknya (caleg) ia segel, sehingga siswa dan guru tidak bisa melakukan kegiatan belajar mengajar. Hal ini sangat merugikan khususnya siswa, karena para siswa harus ketinggalan pelajarannya selama sekolah yang mereka tempati untuk belajar tidak dapat dipergunakan.
Apakah ini yang dinamakan berkiprah demi masyarakat, bangsa dan Negara ??
Apakah ini yang dinamakan berkiprah demi pembangunan ??
Apakah ini yang dinamakan berkiprah demi kemajuan seluruh umat ??
Mari kita tanyakan kepada hati kita masing-masing sebelum kita mengajukan diri menjadi caleg !!
Pilu bukan hanya terjadi pada caleg yang gagal, tetapi juga pada caleg yang terpilih. Sebagian besar wakil rakyat kita meninggal dunia karena penyakit stress dan jantung. Menurut survey dari seorang wakil rakyat bahwa setiap setahun 1 orang wakil rakyat yang duduk dalam DPR meninggal karena penyakit tersebut. Hal ini disebabkan karena setiap hari hati para wakil rakyat tersebut pilu memikirkan apa yang akan ia perbuat sebagai wakil rakyat.
Rakyat juga merasa pilu, pilu akan siapa yang akan dipilih juga pilu karena menanti siapa sebenarnya yang akan terpilih, serta pilu jika yang terpilih bukanlah figur seorang wakil rakyat yang didambahkan. Timbul bayangan yang macam-macam di benak rakyat ketika menanti hasil Pemilihan Umum. Kalau si A terpilih jangan-jangan begini, kalau si B terpilih akan begitu dan sebagainya.
Sebagai seorang yang beragama mari kita kembalikan semuanya kepada tuntunan yang telah diberikan oleh agama dalam menyikapi atupun melakukan pemilihan. Hasilnyapun kita serahkan kepada Yang Maha Kuasa, agar kita sebagai rakyat tidak pilu.
Mengapa Pemilihan Umum adalah Pemilu ?????
Harapan saya Pemilihan Umum yang akan datang, tidak menjadi pemilu bagi caleg yang tidak terpilih, tidak menjadi pemilu bagi caleg yang terpilih, juga khususnya tidak menjadi pemilu bagi pemilihnya. Agar Pemilihan Umum berakhir tanpa sesuatu yang pilu yang membekas di hati semuanya.
pemilu banyak memakan biaya dan memakan banyak duit.dari pemilu kita banyak menghutang ke negara maju.dan hasilnya juga ga jelas sekarang